Kabupaten Bima NTB merupakan salah satu Daerah Otonom di Provinsi Nusa
Tenggara Barat, terletak di ujung timur dari Pulau Sumbawa bersebelahan
dengan Kota Bima (pecahan dari Kota Bima).luas wilayahnya sekitar 4.389,4 km2 dan mempunyai jumlah penduduk sekitar 95,53 jiwa/km2.kabupaten bima memiliki 14 kecamatan dan 150 kelurahan. Secara geografis Kabupaten
Bima berada pada posisi 117°40”-119°10” Bujur Timur dan 70°30” Lintang
Selatan.Secara topografis wilayah Kabupaten Bima sebagian besar (70%)
merupakan dataran tinggi bertekstur pegunungan sementara sisanya (30%)
adalah dataran. Sekitar 14% dari proporsi dataran rendah tersebut
merupakan areal persawahan dan lebih dari separuh merupakan lahan
kering. Oleh karena keterbatasan lahan pertanian seperti itu dan
dikaitkan pertumbuhan penduduk kedepan, akan menyebabkan daya dukung
lahan semakin sempit. Konsekuensinya diperlukan transformasi dan
reorientasi basis ekonomi dari pertanian tradisional ke pertanian
wirausaha dan sektor industri kecil dan perdagangan. Dilihat dari
ketinggian dari permukaàn laut, Kecamatan Donggo merupakan daerah
tertinggi dengan ketinggian 500 m dari permukaan laut, sedangkan daerah
yang terendah adalah Kecamatan Sape dan Sanggar yang mencapai ketinggian
hanya 5 m dari permukaan laut.
Di Kabupaten Bima terdapat lima buah gunung, yakni:
- Gunung Tambora di Kecamatan Tambora
- Gunung Sangiang di Kecamatan Wera
- Gunung Maria di Kecarnatan Wawo
- Gunung Lambitu di Kecamatan Lambitu
- Gunung Soromandi di Kecamatan Donggo, merupakan gunung tertinggi di wilayah ini dengan ketinggian 4.775 m.
berdiri pada tanggal 5 Juli 1640 M, ketika Sultan
Abdul Kahir (La Kai) dinobatkan sebagai Sultan Bima I yang menjalankan
Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam. Peristiwa ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Jadi Bima yang diperingati setiap tahun.
Bukti-bukti sejarah kepurbakalaan yang ditemukan di Kabupaten Bima
seperti Wadu Pa’a, Wadu Nocu, Wadu Tunti (batu bertulis) di dusun
Padende Kecamatan Donggo menunjukkan bahwa daerah ini sudah lama dihuni
manusia. Dalam sejarah kebudayaan penduduk Indonesia terbagi atas bangsa
Melayu Purba dan bangsa Melayu baru. Demikian pula halnya dengan
penduduk yang mendiami Daerah Kabupaten Bima, mereka yang menyebut
dirinya Dou Mbojo, Dou Donggo yang mendiami kawasan pesisir pantai.
Disamping penduduk asli, juga terdapat penduduk pendatang yang berasal
dari Sulawesi Selatan, Jawa, Madura, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan
Maluku.
Kerajaan Bima dahulu terpecah–pecah dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing dipimpin oleh Ncuhi. Ada lima Ncuhi yang menguasai lima wilayah, yaitu:
|